Kamis, 04 Desember 2008

Porpirin 
 Porpirin: suat senyawa siklik yang dibentuk melalui penggabungan 4 cincin pirol lewat jembatan metenil (- HC =)


Porpirin Logam: suatu golongan senyawa penting dari segi biologi dengan sebuah logam transisi dikomplekkan dengan lingkaran porpirin 
 Contoh porpirin logam adalah Heme dan Klorofil

PorpirinHeme: suatu pigmen merah nonprotein dari hemoglobin dan ioglobin, yang merupakan porfirin logam yang mengandung besi
Klorofil: suatu pigmen hijau dari tumbuh-tumbuhan, yang merupakan porfirin logam yang mengandung magnesium
Di alam porfirin logam (metaloporfirin) terkonjugasi pada protein untuk membentuk sejumlah senyawa yang penting dalam proses-proses biologic. Contoh-contoh senyawa tersebut adalah:

Hemoglobin Mioglobin Sitokrom C 
Sitokrom P450 Katalase Triptofan Pirolase

Metabolisme bilirubin 

terdiri atas: 
Pengambilan bilirubin oleh sel parenkim hepar
Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasmik halus 
Sekresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu

Pengambilan bilirubin oleh sel parenkim hepar

Bilirubin sedikit larut dalam plasma dan air (hidrofobi), maka untuk meningkatkan kealrutannya: bilirubin diikat oleh albumin 
Setiap molekul albumin mempunyai satu tempat dengan afinitas tinggi dan satu tempat dengan afinitas rendah untuk mengikat bilirubin 
Dalam 100 ml plasma, kurang lebih 25mg bilirubin dapat diikat dengan erat pada albumin dengan afinitas tinggi 


dalam hepar :

bilirubin dilepaskan dari albumin dan diambil pada permukaan sinusoid hepatosit

catatan: antibiotik dan obat lain seperti sulfonamid dan salisilat dapat mengadakan persaingan ikatan dengan bilirubin pada albumin pada tempat pengikatan berafinitas tinggi 

Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasmik halus 

Tujuan: mengubah bilirubin yang bersifat nonpolar menjadi bentuk polar agar mudah diekskresikan

Catatan

Aktifitas UDP-Glukoroniltransferase dapat diinduksi oleh berbagai obat, misalnya preparat Fenobarbital

SEKRESI BILIRUBIN TERKONJUGASI KE DALAM EMPEDU

Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu terjadi melaui mekamisme transport aktif
Setelah bil;irubin terkonjugasi mencapai ileum terminalis dan usus besar, glukoronida akan dilepaskan oleh enzym bakteri khusus (b-glukoronidase)
Setelah itu akan direduksi oleh flora usus menjadi Urobilinogen

Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu terjadi melaui mekamisme transport aktif
Setelah bil;irubin terkonjugasi mencapai ileum terminalis dan usus besar, glukoronida akan dilepaskan oleh enzym bakteri khusus (b-glukoronidase)
Setelah itu akan direduksi oleh flora usus menjadi Urobilinogen

Siklus enterohepatikYaitu proses penyerapan kembali sebagian kecil uroblinogen dari ileum dan usus besar untuk diekskresikan kembali ke dalam hati
Dalam keadaan normal, urobilinogen ini akan diekskresikan kedalam feses. Namun dalm keadaan abnormal:
Terbentuk pigmen empedu yg berlebhan
Terganggunya siklus intrahepatik

Maka urobilinogen bisa jg diekskresi lewat urin

IKTERUS

BILIRUBIN DIREK, yaitu yang bisa diukur (dengan reagen diazzo) tanpa penambahan metanol. ( bilirubin terkonjugasi)
BILIRUBIN INDIREK, yaitu yang hanya bisa diukur (dg reagen diazzo) bila ditambah dgn metanol. (bilirubin tak terkonjugasi)
Hiperblirubinemia, yaitu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar bilirubin dlm darah (melampai 1 mg/dL)

Tergantung pada tipe bilirubin yg ada dlm plasma (bilirubin direk atau indirek), maka hiperbilirubinemia diklasifikasikan menjadi 2:


1.  Hiperbilirubinemia retensi
  yg disebabkan oleh over produksi


2.  Hiperbilirubinemia regurgitasi
  yg disebbkan oleh refluk bilirubin ke dlm drh sbg akibat dr obstruksi bilier

Peny. Akibat peningktan jmlh bilirubin indirek dlm darah

Anemia hemolitik
  pemecahan hemoglobin yang meningkat
Ikterik fisiologik neonatorum
  hemolisis yg cepat & sistem hepatik yg imatur utk pengmbilan, konjugasi srta sekresi bilirubin (aktifitas UDP Glukoronat menurun)
Hiperbilirubinemia toksik
  terjd krn disfungsi hati yg ditimbulkn oleh toksin, seperti: kloroform, arsfenamin, karbon tetraklorida, asetaminofen, virus hepatitis, sirosis, dan keracunan jamur amanita

Catatan

Karena sifat hidrofobisitasnya, maka hanya bilirubin indirek yg bisa melewati sawar otak utk masuk ke dlm sistem saraf pusat
Sebaliknya, krn kelarutannya dlm air, hanya bilirubin direk yg bisa terlihat dalam urine

Peningktan jumlah bilirubin direk dalam darah

Obstruksi salrn empedu
  - biasanya krn penyumbtn duktur koledokus atau duktus hepatkus
  - bilirubin yg sdh terkonjugasi akan mengalir balik ke dlm vena hepatika
Sindrom Dubin Johnson
  - kelainan autosomal resesif
  - defek pd sekresi hepatik bilirubin direk
Sindrom Rotor
  - penyebab blm diketahui
  - ditandai dgn hiperbilirubinemia direk & gambrn histologi hati yg normal

Pencernaan

Pencernaan oleh saliva
Pencernaan dalam Lambung
Pencernaa Protein oleh Getah Pankreas
Pencernaan Amilum oleh Getah Pankreas
Pencernaan Lemak oleh Getah Pankreas 
Garam-garam Empedu 
Pigmen-pigmen Empedu
Asam-asam Empedu

Pencernaan oleh saliva

Tujuan: mengetahui proses pencernaan oleh saliva & hasilnya
Dasar teori
Dalam mulut, makanan mengalami proses pencernaan secara mekanik dan kimia.
Saliva, disekresi oleh gladula salivarius (kelenjar liur), yang 99% adalah air.


Fungsi saliva:
Melumasi rongga mulut
Melunakkan makanan padat 
Mengekskresi alcohol, morfin, K+, HCO3-, Ca2+, Iod & tiosianat 

Interpretasi

Tabung III ditest iod/menit s/d (-), kemudian di test dengan benedict dan osazon ?
Tabung I dan II ditest iod ?
interpretasi hasil:
tabung I (+) biru
tabung II (+)
tabung III (-)
tabung III test benedict (+) warna merah bata
test osazon ? Krista maltosazon 

Tabung III ditest iod/menit s/d (-), kemudian di test dengan benedict dan osazon ?
Tabung I dan II ditest iod ?
interpretasi hasil:
tabung I (+) biru
tabung II (+)
tabung III (-)
tabung III test benedict (+) warna merah bata
test osazon ? Krista maltosazon 

Pencernaan dalam Lambung

Tujuan : mengetahui proses pencernaan oleh getah lambung 

Pencernaan Lemak oleh Getah Pankreas

Tujuan: mengetahui pencernaan oleh getah pancreas dan hasilnya 

lipase pancreas khusus menghidrolisa ikatan ester primer pada posisi 1&3 trigliserid

Garam-garam Empedu 

Dasar Teori 
Empedu dihasilkan oleh hati, kemudian masuk ke kantung empedu
Fungsi: 
Menurunkan tegangan permuakaan sehingga emulsi terjadi lebih cepat 
Menetralkan asam dari lambung oleh garam-garam kholat. Sehingga bereaksi basis 

Pigmen-pigmen Empedu

Dasar Teori:
Reagen fouchet mengoksidasi pigmen empedu menjadi senyawa hijau biru
Hb dipecah menjadi bilirubin & biliverdin yang merupakan pigmen empedu

Oksaloasetat 

Bila tersedia cukup, maka asetil-KoA memulai masuk ke dalam siklus krebs.
Bila konsentrasi rendah, maka hanya sedikit asetil-KoA yang masuk siklus krebs, sehingg yang terjadi jalur pembentukan “Badan Keton”
Konsentrasi cenderung rendah pada keadaan: puasa, diet rendah KH, peny. DM tidak terkontrol

Asil-KoA

Yang terbentuk di sitosol dihadapkan alternatif lintas utama:
1. Oksidasi di dalam mitokondria utk menghslkan energi
2. Perubhan. Utk menjdi triasil gliserol dan fosfolipid oleh enzym2 didalam sitosol
Kedua jalur ini tergantung kecepatan pemindahan asil-KoA ke dalam mitokondria. Shg karnitin sangat berperan disini.

Enzym karnitin palmitoil transferase I, adalah yg mengkatalisis penggabungangugus asil-KoA dengan karnitin
Enzym ini merupakan enzym alosterik. Secara spesifik dihambat oleh modulatornya, yaitu malonil-KoA

Malonil-KoA

Malonil-KoA mrpkan senyawa antara pertama didlm biosintetsis as. Lemak dr asetil-KoA, yg terjd didalam sitosol
Meningkat bila cukup terdpt KH dalam diet, sehingga kelebihan glukosa yg tdk dpt dioksidasi atau disimpam sbg glikogen akan diubah di sitosol menjadi triasilgliserol (lemak) utk disimpan.
Jadi, oksidasi as. Lemak akan trhenti, bila hati cukup memperoleh glukosa sebagai bhn bakar, dan kemudian secara aktif membuat triasilgliserol (lemak) dr kelbihan glukosa.


Biosintesis Asam LemakAs.k utama pd lipida hwn & mns mempny jmlh atom karbon genap, ttp, dalam proses pmbntkannya hanya 1 molekul asetil-KoA (snyw karbon2) & sisanya menggunkan “malonil-KoA” (snyw berkarbon3)
Tahap-tahapnya:
1. Proses transport asetil-KoA di mitokondria ke sitosol
2. Proses pmbntukan asetil-KoA mnjd malonil-KoA.
3. Pmbntukan rantai as. Lemak dg menggnakn sistem perpanjngan rantai

Perpnjngn rantai as. lemak

Produk utama sintase as. Lemak adl palmitat, disbt sbg prekursor as.lemak pnjang lainnya krn bisa diprpnjng utk mmbntk as. Stearat (18 karbon) ataupun as. Lmk yg lbh pnjng lagi.
Slnjtnya as. Palmitat &as. Stearat jg berpran sbg prekursor as. Lemak tdk jenuh
Prose ni trjdi dlm retikulum endoplasma dlm suatu lintasan yg disbt “Sistem mikrosom”
Proses pmnjngn rantai trsbt menggnakan:
malonil-KoA sbg donor ggs asetil
 NADPH sbg reduktor
Sistem enzym fatty acid elangase sbg katalisator

Lipoprotein

Lipid adl suatu zat hidrofobik, sedangkn plasma drh adl lingkngn aqueus (air). Shingg hrs diatasi dgn mmbntk kompleks LIPOPROTEIN yg hidrofilik.
Kompleks lipoprotein tsb terdiri:
1. Lipid nonpolar (triasilgliserol & ester kolesteril)
2. Lipid amfipatik (fosfolipid & kolesterol)
3. protein

Mengandung satu atau lbh molekul protein yg disebut Apoprotein.
Apoprotein kadng menyatu dg lipoprotein shg sukar dilepas, kadang mudah pindah dari lipoprotein satu ke yang lainnya.
Fungsi apoprotein:
1.Mrpkan kofaktor enzym
2.Dpt bertindak sbg protein pemindh lipid
3.Bertindak sbg ligan utk interaksi dg reseptor lipoprotein dlm jar.

Didalm plasma drh diketahui ada 4 kelmpk lipoprotein utama, yaitu:
1.Kilomikron
2.VLDL (Very Low Density Lipoprotein) atau Pre b-lipoprotein
3.LDL (Low Density Lipoprotein) atau b-lipoprotein
4.HDL (High Density Lipoprotein) atau a-lipoprotein


Karakteristik & metabolisme lipoprotein

Kilomikron
Dibentuk oleh sel-sel usus
Funsinya mengangkt lipid dr maknn di lumen usus (tu TG) ke dlm peredaran drh.
Sebagaimana dlm penjelasan yg telah lalu


VLDL

Dibentuk o/ sel-sel parenkim hepar
Fungsinya mengangkut TG (terutama) & Kolesterol yg melebihi kebutuhan hepar utk dibawa ke jar. Diluar hepar (Jar. Ekstra Hepatik)
TG dlm VLDL akan dihidrolisis pula o/ enzym lipoprotein lipase yg terdpt pd dinding kapiler di jar.2 ekstra hepatik

Sebagian besar dibentuk dari VLDL
Mrpkn bntk dlm tahap akhir metabolisme VLDL
Fungsinya utk transport kolesterol ke jar. Perifer & mengatur sintesis kolesterol denovo
Jadi bisa dikatakan bhw LDL mrpakan pengnkut kolesterol utama didlm tubuh

Disintesis & disekresikn baik o/ hepar maupun o/ intestinum
Fungsi utama adalah sebagai tempat penyimpanan utk apo C dan apo E yg dibuthkan dlm metabolisme kilomikron & VLDL
Fungsi lain adl mengambil kolesterol yg dilepas ke dlm plasma dari sel-sel mati & dr membran yg mengalami pergantian

FFA albumin dalam plasma

Tdk digol. Dlm lipoprotein
Dlm plasma mrpkn hsl lipolisis TG di dlm jar. Adiposa atau sbg hasil kerja enzym lipoprotein lipase slm pengmbilan TG plasma ke dlm jar. Tbh
Dalm pengngkutan di dlm plasma drh, FFA berikatan dg albumin (tdk dlm bentuk lipoprotein)

Fungsi Kolesterol

1.  Mrpkn komponen pentng dlm struktur pembntkn membran sel (krn sifat kolesterol sbg lipid amfipatik)
2.  Dr kolesterol, akan dibentuk 5 kls hormon steroid utama, yatu: progesteron, glukokortikoid, Meneralokortikoid, Androgen, estrogen
3. Membentu Vit D dengan bantuan cahaya.
4. Merupkn pembentk garam-gram empedu

Sekresi Kolesterol

Semua kolesterol yg ditujukn utk dibuang dr tubuh hrs memasuki hari & diekskresikan dlm empedu, baik sbg kolesterol atau garam empedu. Kmdian diekskresikn dlm feses.

Hub. Antara Kolesterol dg Aterosklerosis

Aterosklerosis adl penykt yg ditandai dg penumpukn kolesterol & ester kolesteril dr lipoprotein yg mengndung apo B-100 dlm jar. Ikat dinding arteri
Hiperkolesterolemia disbabkn oleh:
1. Faktor herediter
  terdpt defek molekul berupa defisiensi reseptor LDL yg berfungsi baik. Shg prose masuknya LDL ke hati & jar. Lain akan terhambat. Akibatnya LDL plasma akan meningkat

2. Peningkatan kadar koleserol darah o/ berbagai hal, diantaranya:
Diet tinggi kolesterol & tinggi as. Lemak jenuh
Peningktn faktor-2 yg mengkibtkn kenaikan as. Lemak bebas dlm drh ( stress emosional, minum kopi, nikotin dlm rokok, peny. DM, dll)

ENZYM DAN KOENZYM

Enzym

protein yang berfunsi sebagai katalisator untuk reaksi kimia di dalam system biologi. 
Reaksi-reaksi yang terjadi didalam tubuh, seperti hidrolisa dan oksidasi berlangsung sangat cepat di dalam sel hidup pada pH kira-kira netral dan pada suhu tubuh, hal ini terjadi karena adanya enzym 
Enzym disintesis di dalam sel, tetapi setelah diekstrasi diluar sel masih mempunyai aktivitas 

Enzym dalam bekerja sangat spesifik, hanya dapat mengkatalisis beberapa reaksi bahkan banyak yang Cuma satu reaksi saja. Ini merupakan sifat penting enzym. Ada segolongan enzym yang dapat mengkatalisis jenis reaksi yang sama, misalnya memindahkan fosfat, oksidase-reduksi dan sebagainya 

Kespesifikan enzym antara lain berupa :

Kespesifikan optik
Kespesifikan gugus

Kespesifikan optik

Enzym biasanya mempunyai kespesifikan optik, kecuali epimerase (Rasemase). 
Misalnya maltase dapay mengkatalisis hidrolisa  glukosida, akan tetapi tidak bekerja terhadap  glukosida 
Enzym yang bekerja terhadap D-Karbohidrat tidak dapat mengkatalisis L-Karbohidrat
Enzym yang mengkatalisis asam L amino tidak dapat mengkatalisis asam D amino 

Kespesifikan gugus 

Suatu enzym hanya dapat bekerja terhadap gugus yang khas, misalnya glukosidase terhadap gugus glikosida, alkohol dehidrogenase terhadap gugus alkohol 
Pepsin dan tripsin terhadap ikatan peptida, sedangkan esterase terhadap ikatan ester 

Kecepatan reaksi enzymatis dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya :
Suhu
Keasaman atau pH
Pengaruh konsentrasi substrat 
Pengaruh konsentrasi enzym
Inhibitor 
Pengaruh Oksidasi
Pengaruh Perusak enzym 


Suhu

Pada suhu mendekati beku biasanya enzym tidak aktif dan biasanya enzym juga tidak rusak 
Pada kenaikan 10 oC kecepatan reaksi meningkat 2 kali lipat, sampai mencapai suhu optimal. Hal ini dikenal dengan “quoitient 10”. 


Suhu optimum adalah suhu dimana reaksi berlangsung paling cepat. Bila suhu terus dinaikan, jumlah enzym yang aktif akan berkurang karena mengalami denaturasi. Suhu 37o C dalam tubuh manusia enzym bekerja paling optimum 
Suhu optimum tergantung lingkungan mikroba yang ditempati, enzym organisme mikro yang hidup dalam lingkungan dengan suhu tinggi mempunyai suhu optimum yang tinggi pula. 

Sebagian besar enzym menjadi tidak aktif pada pemanasan 60O C. Ini disebabkan oleh karena proses denaturasi enzym. Dalam beberapa keadaan jika pemanasan dihentikan dan enzym didinginkan kembali, aktivitasnya akan kembali pulih. Hal ini disebabkan karena proses denaturasi masih reversible. Namun denaturasi ini dipengaruhi juga oleh pH dan zat pelindung pada pemanasan ini. 

Keasaman atau pH

Bila aktivitas enzym diukur pada pH yang berlainan, maka sebagian besar enzym didalam tubuh akan menunjukkan aktivitas optimum antara pH 5,0-9,0, kecuali beberapa enzym. Misalnya pepsin, pH optimum 2,
hal ini disebabkan

Pada pH rendah atau tinggi enzym akan mengalami denaturasi 
Pada pH rendah atau tinggi enzym maupun substrat dapat mengalami perubahan muatan listrik dengan akibat perubahan muatan listrik dengan akibat perubahan aktivitas enzym. 
Misalnya suatu reaksi enzym dapat berjalan bila enzym tadi bermuatan negativ (Enz-) dan substratnya bermuatan positif (SH+)
Enz- + SH+  

Pada pH rendah Enz- akan bereaksi dengan H+ menjadi enzym yang tidak bermuatan 
Enz- + H+ Enz –H
  Sedangkan enzym yang mengikat H+ tidak dapat lagi mengikat substrat (SH).

Pengaruh konsentrasi substrat

Bila konsentrasi substrat bertambah [ S ] bertambah, sedangkan keadaan lainnya tetap sama, kecepatan reaksi juga akan meningkat sampai suatu batas maksimal kecepatan (V). Pada titik maximum ini enzym telah jenuh dengan substrat. 
Konsentrasi substrat yang menghasilkan ½ kecepatan maksimum dinamakan harga KM atau konstante Michaclis 

Pengaruh konsentrasi enzym

Kecepatan reaksi enzym berbanding lurus dengan konsentrasi (kadar) enzym itu sendiri. Semakin banyak kadarnya semakin cepat reaksinya 

Inhibitor

Berdasarkan daya kerjanya kita bedakan 2 macam inhibitor, yaitu 
Inhibitor kompetitif
1. Inhibitor kompetitif

mempunyai bentuk yang mirip dengan subatrat yang sebenarnya untuk enzym tersebut. Sehingga enzym salah tangkap atau salah menangani molekul substrat. Inhibitor ini pengaruhnya bersifat reversibel. Artinya bila substrat bertambah atau inhibitor berkurang, maka reaksi akan berjalan lebih cepat lagi 


2.Inhibitor non kompetitif


  Inhibitor nonkompetitif dapat diambil contoh adalah pengaruh ion logam berat terhadap sifat protein molekul enzym, ion logam berat menempel pada “allosteric site” (diluar aktif side), sehingga mengubah konformasi molekul enzym dan mengakibatkan tidak terdapat kontak reaksi antara molekul enzym-substrat. Karena logam berat ini bersifat merusak molekul protein enzym, berarti inhibitor ini bersifat irreversibel 

Pengaruh Oksidasi

Aktivitas enzym dapat hilang jika gugus SH (Sulfhidril) dioksidasi. Gugus ini akan membentuk iktan disulfida (S –S). Oksidasi dapat oleh karena oksigen udara atau oksidator lain.
Kadang-kdang enzym menjadi aktiv kembali oleh penambahan zat-zat seperti: glutasion atau sistein (R- SH). Zat-zat tersebut mengubah ikatan S-S menjadi SH kembali.

Pengaruh Perusak enzym

Enzym dapat rusak oleh 
Pengocokkan 
Penyinaran ultra violet
Penyinaran sinar X, dan lain-lain
  Ini disebabkan karena oksidasi oleh peroxida yang dibentuk pada penyinaran tersebut 

KoEnzym

Yaitu senyawa organik yang diperlukan untuk aktivitas sesuatu enzym tertentu .
Dalam melakukan aktivitasnya kadang enzym harus disertai dengan molekul nonprotein yang spesifik 
Molekul organik inilah yang disebut koenzym. Adapun sistem komplet enzym dan koenzym disebut Holoenzym 

Bagian protein sistem tersebut disebut Apoenzym 
Apoenzym + koenzym holoenzym.
Koenzym sering terdapat dalam struktur vit. B complek. Misalnya untuk metabolisme asam-asam amino diperlukan vit. B6, untuk oksidasi biologi diperlukan nikotinamid, tiamin, riboflafin, asam pantotenat, dan asam cipoct, yang kesemuanya berupa koenzym.

Macam-macam koenzym 

Koenzym yang turut dalam pemindahan suatu gugus yang bukan hidrogen.
Koenzym yang turut dalam pemindahan suatu gugus hidrogen 

























Rabu, 03 Desember 2008































































































































ieu teh foto i'm n my best friend in the midwifery of academy bakti utama pati





Selasa, 02 Desember 2008

metabolisme protein dan asam amino

metabolisme protein dan asam amino
1.protein
a.sederhana
mengandung asam amino
(sec.nutrisi)
---->asam amino esensial
                                                                ----->asam amino non esensial
b.kompleks
    asam amino dan bahan lain:heme,lipid,KH
PROTEIN
komponen kimia protein adalah :C,N,O,H
BM:5000-25 juta
fungsi sebagai pelindung dinding sel,hormon,enzim,plasma sel dan benda-benda sitoplasma
Klasifikasi protein
1.simple protein
2.conjugated protein
penjelasan:
1.simple protein
albumin
a.larut dalam air,garam,as/bs encer
b.pada pemanasan terjadi koagulasi irreverssible
c.mengendap dengan asam sulfat jenuh
globulin
a.larut dalam garam encer ,as/bs kuat
b.kurang larut dalam air murni
c.pada pemanasan terkoagulasi
d.mengendap dengan asam sulfat setengah jenuh
glutein
a.larut dalam as/bs kuat
b.tidak larut dalam pelarut netral
c.pada pemanasan terkoagulasi
prolamin
a.larut dalam alkohol
b.tidak larut dalam alkohol absolut,air,pelarut netral
albuminoid/skleroprotein
a.tidak larut dalam pelarut netral,as/bs encer
b.dengan enzim proteotik pada penambahan air tetap tidak larut
histon
a.larut dalam air dan as sangat encer
b.tidak larut dalam NH4OH sangat encer
c.pada pemanasan tidak terkoagulasi
d.hidrolisa menghasilkan asam amino bersifat basa
protamin
a.larut dlam air,basa
b.dapat mengendapkan protein lain dalam sel telur
c.pada pemanasan tidak terkoagulasi
conjugaten protein
nukleo protein
gabungan 2 molekul protein dengan asam nukleat 
glikoprotein
gabungan antara KH dengan protein
hidrolisa KH menghasilkan hexosamin
mengendap dengan CH3COOH
hidrolisa dengan asam,reaksi benedict(+)
fosfoprotein
merupakan gabungan antara gugusan protein dengan gugusan fosfor,kecuali fosfolipid/asam nukleat
larut dlam CH3COONA/NaOH encer
mengendap pada PH 4,7(titik isoelektris)
chromoprotein 
gabungan antara protein dengan metaloporporin 
hipoprotein
gabungan protein dengan lemak netral
metaloprotein
merupakan protein yang mengikat logam
SIFAT UMUM PROTEIN
  1. merupakan emulsi/koloid
  2. hidrolisa protein menghasilkan asam amino
  3. terhidrolisa dlam keasaan asam 6-24 jam
  4. dafat mengalami denatirasi
  5. mengendap dengan asam sulfat,alkohol pekat,ion logam berat,reagen alkaloid
  6. bereaksi positif terhadap:biuret,xanthoprotein million,hopkins-cole                                                                                                                     

DENATURASI PROTEIN

perubahan fisik pada protein akibat:

  1. penambahan asam/basa kuat
  2. penambahan logam beratpenambahan alkohol
  3. penambahan urea
  4. pemanasan/perubahan suhu
  5. penambahan aklohol                                                                                                                                                            

ikatan hidrogen dn non polar pecah sedangkan ikatan peptida tetap

bersifat irreversible

daya latut menurun

aktifitas enzim/hormon/antigen berubah/hilang

terjadi perubahan sekunder,tersier,dan kuartener

YANG MENENTUKAN KARAKTER PROTEIN

  1. rantai samping asam amino
  2. deret asam amino
  3. jumlah asam amino                                                                                                                                                                        

                                                                  ASAM AMINO

zat yang di hasilakan dari hindolisa protein atau zat yang di hasilkan oleh katabolisme protein

sifat asam amino:

  1. kristal putih,larut dalam air(kecuali sistin dan tirosin)reaksi dengan asam dan basa kuat memmbentuk garam
  2. mempunyai rasa pahit____>ariginin___>manis___>glisin,alanin,serin,dan prolin                                                                                           tawar___>triptopan dan leusin
  3. bersifat amfoter
  4. dalam medan listrik tidak bergerak,pada titik isoelektris
  5. dapat memutar bidang polarosasi, kecuali glisin

berdasarkan struktur dan rantai samping di bagi menjadi

  1. Aa rantai samping alifatik(glisin,alanin,leusin,valin,isoleusin)
  2. Aa rantai samping mengandung gugus OH(Serin,thereonin)
  3. Aa rantai samping mengandung atom S,sienin,metionin
  4. Aa rantai samping bersifat asam/menjadi gugus amidanya As.aspartat,As.glutamat,asparagin,glutamin
  5. Aa rantai samping mengandung gugusNH2/bersifat basa,ariginin,lisin,hidrolisinAa rantai samping mengandung cincin aromatik,histidin,fenilalanin,terosin,hidrolisin